Pengambilan gambar melalui kamera sering kali dibutuhkan dalam sebuah acara, baik itu acara formal maupun non formal. Kebutuhan dokumentasi keberadaannya menjadi sangat penting. Misalnya, bagi kategori acara formal yang sering dilaksanakan oleh lembaga atau perusahaan, dokumentasi bisa berfungsi sebagai penunjukkan eksistensi lembaga atau perusahaan tersebut. Seiring berkembangnya zaman seni pengambilan gambar menjadi seni tersendiri yang tidak hanya digunakan dalam sebuah acara perayaan. Namun sering kali untuk mendapatkan gambar dengan hasil yang sempurna seseorang sering kali mengunakan cara trial and error. Seseorang mengambil gambar dengan subjek yang sama berkali-kali sehingga mengahasilkan lebih dari satu gambar dan diambil mana yang terbaik. Hal ini tidak perlu dilakukan jika kita mengetahui trik-trik pengambilan gambar.
Alif dalam websitenya http://alifnews.wordpress.com/2009/05/04/tips-trik-fotografi-potret/ memberikan tips untuk mengambil foto potret yang baik. Foto potret merupakan foto yang menampilkan obyek manusia, baik secara individual maupun kelompok, yang menonjolkan unsur kepribadian obyek foto tersebut. Hal yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna.
Berikut tips yang dibagikan oleh Alif agar mendapatkan foto potret yang baik :
Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?
Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.
Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?
Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.
Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?
Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor.
Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar belakang.
Lensa apa yang cocok untuk foto potret?
Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku(pocket camera), Anda dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
Bagaimana komposisi foto yang tepat?
Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang Anda foto.
Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
Bagaimana dengan pencahayaan?
Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.
Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakanwhite board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.
Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakanblitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.
Selamat memotret!