GuDang eLmu
this site the web

Carilah Ilmu

Il Mu
View more presentations from isnae.

Materi PAI "Sedekah, Hibah dan Hadiah"

Wendit, Saingi Pemandian Lain



Pemandian Wendit yang terletak di sebelah timur kota Malang kini berubah nama menjadi Taman Rekreasi dan Pemandian Wendit. Peralihan nama tersebut setelah diadakan pemugaran selama dua tahun sejak tahun 2006. Pemugaran yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Malang menjadikan Wendit beralih tangan di bawah naungan Dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Malang yang sebelumnya di bawah naungan Perusahaan Daerah PT Jasa Yasa. Siti Aisah, pengelola Wendit menjelaskan tujuan pemugaran Wendit salah satunya adalah meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), “Renovasi yang dilakukan pemerintah kabupaten Malang tersebut awal mulanya bermaksud untuk menambah PAD.”jelas wanita asli Surabaya tersebut.

Keunggulan yang dimiliki wisata Wendit dibandingkan dengan pemandian lain di daerah Malang adalah Sumber air pemandian berasal langsung dari sumber mata air pengunungan. Selain itu kera bebas berkeliaran di pepohohan Wendit menjadikan ciri khas tersendiri bagi taman wisata ini. Sumber mata air pengunungan yang terus mengalir di Wendit juga termanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang. “PDAM Kota Malang juga mengambil air dari sini (Wendit) dan untuk masalah teknis dan administrasinya ditangani langsung antara pihak pemeritan kabupaten dengan pihak PDAM.”ungkap ibu berputra tiga anak tersebut.

Setelah peresmian Taman rekreasi dan pemandian Wendit tahun 2008 tepatnya 11 Mei ini mengundang antusias pengunjung. Mengingat adanya banyak tambahan wahana yang ditawarkan seperti: spa, kolam renang gelas tumpah untuk anak-anak, kolam arus, area permainan anak, water park dan lain sebagainya. Hal ini nampak ketika musim libur sekolah tiba dan puncaknya Hari Raya Idul Fitri pengunjung bisa mencapai 30ribu orang sehari, “ Membludaknya pengunjung terjadi pada saat lima hari sebelum dan sepuluh hari setelah lebaran. Kalau ramai seperti itu pengunjung sehari bisa mencapai 30ribu orang,”jelas Aisah yang sejak tahun 2008 diamanahi sebagai pengelola Wendit ini.

Dalam sistem tata kelola taman wisata ini Aisah mengaku ada enam orang petugas keamanan, enam orang petugas kebersihan dan perawatan, dan khusus kebersihan kolam ada sepuluh petugas yang membersihkan dua kali dalam seminggu,”Setiap hari kamis dan jum’at kami mengadakan pembersihan kolam atau ketika hari-hari ketika pengunjung sedikit. Pembersihan kolam ini kami mengerakkan sedikitnya sepuluh orang. Kalau untuk keamanan hari-hari bisa hanya enam orang petugas namun saat ramai pengunjung kami merekrut petugas tambahan.”terang wanita alumnus SMEA N 3 Surabaya ini.

Mengenai kendala dalam hal pengelolaan, wanita kelahiran 4 April 1960 ini mengungkapkan selama ini dalam menangani masalah kebersihan belum bisa teratasi. Hal ini dikarenakan biaya operasional untuk kebersihan cukup minim. Taman wisata seluas mencapai sembilan hektar tersebut tidak cukup hanya dengan enam petugas harian dalam menangani kebersihan. Selain itu water park yang menjadi wahana baru saat ini juga belum bisa dioperasionalkan. Biaya operasional juga yang mnejadi penyebab utama karena masih banyak sarana yang harus diperbaiki demi keselamatan pengunjung, “Persoalan ini sudah kami tangani dengan mengajukan proposal kepada pemerintah kabupaten untuk mencairkan dana operasioanal agar satu tahun ke depan water park sudah bisa dinikmati pengunjung.”terangnya.

“Untuk kedepannya saya berharap dalam masa-masa perkembangan Wendit ini bisa memaksimalkan apa yang telah ada karena belum ada rencana penambahan wahana baru. Wendit sebagai pemandian dari air sumber pegunungan asli juga mampu menarik banyak pengunjung hingga Wendit terkenal di seluruh nusantara.”harapnya menambahkan. (ihe)

Sendang Widodaren dan Mbah Kabul


Taman Wisata Wendit merupakan salah satu tempat pariwisata Kota Malang yang cukup populer. Lokasi tempat wisata ini terletak di Desa Mangliawan Kecamatan Pakis sekitar 8 Km dari pusat Kota Malang.

Harapan menjadi taman wisata air internasional, Wendit mengadakan pemugaran sekaligus pelebaran. Hasil pemugaran Wendit lebih tertata apik dengan bebarapa wahana baru. Wahana yang tersedia sampai saat ini antara lain kolam renang dewasa, kolam renang anak, kolam spa dan kolam perahu. Paduan wisata alam dan wisata buatan menjadi daya tarik yang khas bagi masyarakat. Seperti halnya nuansa hutan akan sangat terasa ketika melihat banyak puluhan kera yang bebas berkeliaran dan menghuni di pepohonan sekitar tempat wisata.

Sumber air dari pemandian Wendit berasal dari empat penjuru mata air yakni Gunung Kawi, Bromo, Arjuno, dan Semeru. Dari macam-macam sumber mata air, ada daerah sumber mata air yang menurut kepercayaan mempunyai khasiat membuat wajah tampak “awet muda”. Sumber mata air tersebut berasal dari sendang yang sekarang bernama Sendang Widodaren. Disamping itu sendang tersebut digunakan mandi oleh pengunjung yang bertujuan untuk mencari kesehatan dan kesembuhan.

Konon Sendang Widodaren memiliki sejarah sebagai tempat bercinta Raden Wijaya dengan selir-selirnya. Awal-mula penemuan mata air tersebut atas permintaan Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit kepada Mbah Kabul kaki tangan Raden Wijaya berkasta Brahmana. Ketika Singosari mengalami kemunduran Raden Wijaya melakukan tapa yang mengharuskan dia untuk menemukan air yang memiliki kekuatan tinggi. Kekuatan yang digunakan untuk menaklukan Singosari. Air tersebut berada di tempat hilangnya pelangi setelah hujan. Saat itu juga Raden Wijaya mengutus Mbah Kabul untuk mencari tempat munculnya air yang dia maksud. Ditebangilah hutan yang menurut Mbah Kabul itulah tempat sumber mata air berkekuatan tinggi yang saat ini menjadi bagian wisata pemandian Wendit. Cerita tersebut terlontar dari pangakuan Sutrisno juru kunci makam Mbah Kabul, “Mbah Kabul lah yang mbabat alas (tebang hutan) untuk memenuhi permintaan Raden Wijaya yang dijadikan tempat bercinta dengan selir-selirnya. Mbah Kabul pula yang merawat dan menjaga tempat ini sampai akhir hayatnya,”Tutur Pria asli Malang tersebut.

Selain Sendang Widodaren yang bersebelahan dengan makam Mbah Kabul, nampak ruangan yang terisi dengan arca Raden Wijaya, arca Mbah Gimbal (pengawal Raden Wijaya) dan kepala ular naga yang diyakini sebagai naga siluman. Saat ini ruangan tersebut dijadikan pengunjung yang berkeyakinan tersendiri sebagai tempat ritual meminta kesembuhan dari berbagai macam penyakit terutama penyakit akibat makhluk halus yang dikenal dengan “santet”. Selain itu hal yang diminta dari arca-arca tersebut adalah keberkahan hidup, kesuksesan, dan keamanan jiwa, “Arca-arca ini sebagai sarana meminta sesuatu kepada Yang Maha Kuasa. Tempat ini tidak memandang berbedaan ras dan agama, semua agama bisa beribadah disini.” Ungkap Sutrisno yang juga menangani pengobatan alternatif media air tersebut.

Senada dengan Sutrisno, Sholeh sebagai rekan kerjanya mengaku berbagai agama telah berkunjung kesana. Sejak Taman Wisata Wendit dibawah naungan Dinas Pariwisata dan harga tiket naik dalam satu bulan pengunjung sendang dan makam Mbah Kabul ini sekitar tujuh sampai sepuluh orang. Sebagian besar pengunjung tempat ini adalah warga pegunungan suku Tengger yang sekadar beribadah dan mencari keberkahan hidup, “Karena pengaruh harga tiket masuk, pengunjung menjadi berkurang. Terutama pengunjung dari Tengger yang latar belakang mereka hanya rakyat kecil.” Keluh Sholeh juru kunci sejak tahun 2006.

ihe/bes/umm

Games PAI

The Hot Potatoes sebagai Alternatif Evaluasi PAI


Piranti Kognitif


Evaluasi sangat diperlukan dalam pendidikan formal, dalam hal ini adalah sekolah. Khususnya evaluasi mengenai hasil belajar. Dalam konteks mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam dimaksudkan untuk melihat tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam proses belajar PAI yang telah disampaikan guru di kelas.

The hot potatoes merupakan software yang dapat digunakan sebagai piranti kognitif dalam sistem evaluasi pendidikan khususnya materi PAI. Melalui software ini kita dapat melakukan evaluasi yang memiliki ruang lingkup evaluasi hasil belajar. Dari sini kita bisa mengevaluasi mengenai tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dengan metode yang cukup menyenangkan. Mengingat sering kali evaluasi yang diadakan oleh guru malah membuat siswa strees karena dibenaknya evaluasi sebagai sesuatu yang mengerikan, jika ia tidak berhasil maka dianggap malapetaka bukan dijadikan sarana perbaikan diri untuk kedepannya.

Ada enam aplikasi yang dimiliki oleh the hot potatoes ini, antara lain :

  • JQuiz, Program untuk menyusun materi latihan yang terdiri dari 4 jenis, anatara lain: Pilihan ganda (multiple-choice), short answer, Hybrid (Kombinasi dari pertanyaan multiple-choice dan short-answer) dan Multi-Select.

  • JMix, (jumbled-sentence exercises) Program untuk membuat latihan menyusun kalimat

  • JCross, (crossword puzzles) Program untuk menyusun materi dalam bentuk teka-teki silang

  • JMatch, (matching or ordering exercises) Program untuk membuat latihan dengan model menjodohkan.

  • JCloze, (gap-fill exercises) Program untuk menyusun latihan dalam bentuk “essai ompong” (fill in the blanks exercise).

  • The Masher, Program yang didesain untuk me-manage beberapa isi latihan/soal dari 5 jenis program diatas dengan mengkompilasi beberapa jenis latihan di Hot Potatoes. Program The Masher masih berbayar. Dalam program ini anda dapat juga melakukan proses dan monitoring konten latihan langsung ke Server dari Hot Potatoes.

Dari enam aplikasi di atas kita bisa memasukkan materi PAI dengan berbagai jenis evaluasi. Software ini efektif dan memudahkan pengajar dalam melakukan evaluasi disamping software ini merupakan sebuah alternatif metode evaluasi yang menyenangkan bagi siswa yang selama ini ujian dianggap sebagai “hantu pendidikan”.

Bagi yang bergelut di dunia pendidikan khususnya jika menginginkan program ini, sejak 1 September 2009 dirilis sebagai freeware, jadi anda bisa mendownloadnya secara gratis. Untuk penggunaan the hot potatoes lebih lengkapnya anda bisa kunjungi http://subaridargombez.wordpress.com/2008/08/01/penggunaan-hot-potatoes-dalam-pembelajaran-e-learning/#comment-68


Isna Hidayati Effendi

Pegiat Islamic Studies FORSIFA UMM



 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies