Dalam persektif Islam anak-anak memiliki dunia yang cukup indah dan memesonakan, namun tetap senantiasa memerlukan perhatian serta panduan untuk melindungi kehidupan dan dunia mereka agar terhindar dari bahaya yang mengancam sehingga anak tetap berada dalam koridor yang baik. Menelantarkan dan menyia-nyiakan anak sangat dilarang agama, “Sesungguhnya rugilah orang-orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui” (Q.S. al-An’am [6]: 140). Anak merupakan amanah Allah untuk diasuh, dididik dan dibimbing menjadi anak yang shalih dan shalihah. Rasulullah saw adalah orang yang sangat perhatian pada anak-anak dan cucu-cucunya dengan memberikan curahan kasih sayang kepada mereka.
Pembinaan anak merupakan amanah dari Allah, setiap orang tua berkewajiban untuk menunaikan amanah tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa kewajiban kita terhadap anak.
Pertama, memberikan kasih sayang dan perlindungan. Dalam suatu riwayat diceritakan, tatkala Rasulullah memperpanjang sujudnya, dan salah seorang bertanya: “kali ini sujud Rasul panjang, tidak seperti biasanya, apakah Rasul menerima wahyu?” Tidak, hanya saja putraku menunggangi pundakku. Aku enggan bangun (dari sujud) sebelum ia puas.” Kasih sayang bukan berarti memberikan kecukupan materi tetapi lebih penting dari itu adalah mendengarkan suara dan tuntutan mereka serta mendampinginya dalam proses tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang dewasa.
Kedua, memberikan keteladanan dan pendidikan yang baik. Sebagian orang meyakini bahwa pendidikan untuk anak hendaknya dimulai sejak berada di dalam kandungan. Seorang ibu yang hamil dianjurkan untuk banyak membaca ayat-ayat al-Qur’an. Maksudnya adalah orang tua harus senantiasa memberikan keteladanan tentang perilaku yang baik dan pesan-pesan moral. Jadi cara menyampaikan pesan kebaikan kepada anak adalah bukan sekadar dengan menyuruh, tapi lebih baik dengan contoh perbuatan.
0 komentar:
Posting Komentar