Setelah menjalani rutinitas sehari-hari ada baiknya menyegarkan pikiran dengan menikmati keelokkan yang ditawarkan oleh alam. Hal itu bisa didapatkan jika berminat menyusuri wilayah Timur Kota Malang. Tepatnya di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo panorama air terjun yang dinamakan Coban Trisula menggiurkan untuk dikunjungi.
Belum banyak orang mengenal air terjun ini, namun wisata alam ini sangat potensial untuk dikembangkan menggingat lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN. BTS). Membutuhkan waktu satu jam dari kota Malang dengan mengendarai kendaraan bermotor. Udara segar mulai terasa ketika memasuki jejeran pepohonan di kiri kanan jalan Desa Ngadas, sehingga perjalanan jauh yang melelahkan terbayar sudah. Untuk menuju coban ini melewati jalan paving, dan disana terdapat shelter serta pos pengontrol karcis
Untuk memasuki dan mencapai TN.BTS dapat ditempuh melalui 4 (empat) pintu masuk kota, yaitu Pasuruan, Malang, Probolinggo, dan Lumajang. Sebagai pengunjung Cuban Trisula lebih dekatnya melewati pintu masuk Kota Malang Kecamatan Poncokusumo. Semua pintu bertarif sama sesuai dengan status pengujung dan kendaraan yang dikendarai menuju tempat wisata. Pengunjung mancanegara bertarif 20ribu sekali masuk, pengunjung nusantara Rp.2500,-, bagi pelajar atau mahasiswa hanya membayar Rp. 1250,- karena mendapatkan potongan 50% jika bisa menujukkan tanda pengenal dari lembaga pendidikannya.
Sesampainya di pos pengontrol karcis pengunjung yang berminat ke cuban Trisula tidak dapat langsung menikmati air terjun. Pengujung harus berjalan menurun sekitar 600 m. Selama perjalanan pengujung bisa melihat panorama hutan alam a sembari menghirup udara bersih dan sejuk. Sekitar 15 menit jalan nampak air terjun kedua, air terjun palinng rendah dengan ketinggian 2,5 m dengan tiga kolam alam. Sedangkan air terjun pertama berada paling atas dengan ketinggian 35 meter. Dan cuban ke tiga lebih rendah dari cuban pertama dan lebih tinggi dari cuban kedua, yakni sekitar 11 meter berada paling bawah.
Adapun fauna dan flora yang dapat dinikmati disana, berbagai burung pekicau satwa liar yang berhabitat di kawasan hutan alam Kalilajing. Selain berbagai jenis pohon , ada aneka tumbuhan hias seperti palm, Lian, Anggrek dan jenis epifit lainnya. Pada setiap cuban ada obyek yang bersejarah. Pada cuban bawah ada batu tugu, batu meja kecil, bukit menyerupai kubah, sedangkan bagian cuban tengah terdapat batu meja besar dan tebih batu, dan terdapat batu pintu dan tebing batu pada cuban bagian atas. Semua obyek memiliki legenda masing-masing.
Dinamakan Cuban Trisula, cuban berarti air terjun, Trisula karena air terjun itu jatuh ke sungai tiga tingkat. Sehingga air terjun ini memiliki keunikan tersendiri yakni memiliki tiga air terjun yang berdekatan di sepanjang aliran sungai Lajing. Cuban Trisula salah satu cuban yang termasuk kawasan TN. BTS selain cuban Tirtowening dan cuban Ranupani. Penggelolaan dibawah Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN. BTS) sejak pengukuhan kawasan TN. BTS sendiri yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan Mentan (Menteri Pertanian) Nomor 736/Mentan/X/1982 tepatnya tanggal 14 Oktober 1982. ”Cuban Trisula masuk dalam kawasan TN. BTS ini sejak ada surat pernyataan dari Menteri Petanian pada tahun 1982,” ungkap Nova Eliana Kasubbag data evaluasi, pelaporan dan humas BBTN. BTS.
Menurut Nova wisata alam ini sangat potensial jika dilengkapi sarana dan prasana yang memadai disamping termasuk kawasan TN. BTS, objek wisata ini tidak terlalu jauh menuju lokasi air terjun dan panoramanya sangat dekat dengan alam. Sesuai dengan visi TN. BTS sendiri cuban Trisula diharapkan menjadi objek dan daya tarik wisata alam yang bertaraf Internasional sehingga terwujudnya kawasan TN.BTS sebagai destinasi ekowisata bertaraf internasional yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. ”Program jangka panjang cuban Trisula mensukseskan visi TN. BTS yakni menjadi kawasan bertaraf Internasional,”ujar wanita kelahiran Banda Aceh tersebut
Memberdayakan seluruh wisata alam kawasan TN. BTS sekitar 18 obyek wisata dan Obyek Daya Tarik Wisata alam diluar atau sekitar kawasan TN. BTS tersebut cuban Trisula dapat diarahkan untuk Paket Wisata Alam Terpadu.
Namun sejauh ini pengembangan cuban Trisula masih merealisasikan tiga kali pembangunan. Pembangunan jalan, loket dan toilet. ”Sebagian sudah direalisasikan, pembangunan jalan tada tahun 2006, pembangunan loket dan toilet pada tahun 2007. Dan tahun 2010 rencana pembangunan shelter dan rambu-rambu larangan,” Papar Fariana bagian Perencanaan dan Kerjasama.
Mengenai kendala pengembangan Cuban Trisula, Nova memaparkan selama pembangunan guna merealisasikan tujuan yang dicapai masih terbatasnya anggaran. Dana yang ada lebih terfokus pada wisata Gunung Bromo yang diproritaskan oleh pemerintah. ”Pembangunan yang bertahap ini kurang cepat terealisasikan karena anggaran yang terbatas lebih terfokuskan pada obyek wisata lain yang lebih terkenal di mata masyarakat seperti wisata Gunung Bromo dan Semeru,” terang ibu berputra dua tersebut.
Upaya-upaya untuk mengenalkan Cuban trisula ini terus dilakukan melalui penyebaran leaflet, brosur ataupun surat kabar yang terangkum menjadi satu dengan obyek wisata lain yang berada di kawasan TN. BTS.
Mengingat masa pembangunan Cuban Trisula yang relatif sedikit, cuban ini kurang familiar di telinga masyarakat. Malang Tourism Information Center (MTIC) yang terletak di alun-alun Kota Malang pun belum mencatat Cuban Trisula sebagai alternatif obyek wisata di Malang. ”Disini belum ada keterangan untuk Cuban Trisula, hanya ada cuban yang sudah terkenal seperti Cuban Pelangi, Cuban Talun dan Cuban Rondo,” ungkap Antok anggota Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) juga sebagai sukarelawan pemerintah Kota Malang yang sedang bertugas di MTIC
Seorang berinisial Anto bagian lapangan mengaku diakhir tahun 2009 tercatat ada dua kegiatan mahasiswa yang mengunakan kawasan Cuban Trisula untuk out bond dan berkemah. ”Selain pengunjung harian memanfaatkan alam untuk berwisata di Cuban Trisula, kelompok mahasiswa juga pernah mengadakan kegiatan seperti camping dan out bond di kawasan Cuban Trisula,” Jelas Pria asli Bojonegoro tersebut. ”Untuk Tarifnya sudah ada ketentuan sendiri dari BBTN. BTS, melihat jenis dan lama kegiatan diselenggarakan,”ungkapnya menambahkan. (Ihe)
(Reporter Koran Kampus Bestari UMM)
0 komentar:
Posting Komentar